Friday 3 January 2014

Perjuangan


Selagi masih berupaya untuk berjuang, berjuanglah dengan caramu yang tersendiri. Kadang kala, dalam kehidupan acapkali kita diuji dengan perkara yng menyebabkan kita jatuh tersungkur. Ingin rasanya menangis, meraung, meratap hiba dan menjerit menyatakan segenap kekalahan yang menimpa. Namun, kita sering terlupa, sekiranya kita mengalah di pertengahan jalan, kita tidak akan sesekali dapat melihat apa sebenarnya penghujung yang telah tersedia untuk kita. Maka, melangkahlah, dengan segala kudrat yang masih bersisa, untuk melihat sendiri titik penghujung sebagaimana yang telah ditetapkan.

Seperti aku, kadang aku terlalu menaruh harapan yang tinggi, berjuang dengan sepenuh tenaga untuk mendapatkan sesuatu namun,tatkala ujian menyapa, jujur aku menangis. Jujur jiwaku rapuh, langkahku longlai lemah. Namun, aku bisikkan diri untuk terus melangkah. Meski pelbagai tohmahan serta prasangka buruk seringkali dilemparkan namun, percayalah, kita lebih tahu apa yang sedang kita lakukan. Seandainya kita di pihak yang benar, teruslah melangkah tanpa sedikit pun tercalit gentar.

Hidup adalah tentang sebuah perjuangan. Masing-masing dengan perjuangan mereka yang tersendiri. Ada yang memperjuangkan cinta fana,tidak kurang juga ramai yang memperjuangkan nasib mereka, di atas baldu perjudian kehidupan bergelar caturan takdir berserta ketidakpastian masa hadapan. Teruskan, teruskan dengan apa yang kalian perjuangkan selama mana kalian masih berada di atas nilai-nila kemanusiaan dan selama mana kalian masih berdiri di atas norma-norma kehidupan yang diredhai Tuhan! Kelak, satu ketika, kita akan dipersoalkan tentang apa yang kita perjuangkan. Hidup adalah tentang satu pilihan. Dalam setiap pilihan pula, terdapat pelbagai-bagai cabang pilihan yang lainnya. Pilihlah, pilihlah semahu kamu. Pilihlah sesuka hatimu. Itu hak kalian. Namun, sedarlah, bila satu saat detik kematian menghampiri, pada saat itu juga, kalian akan tahu penghujung kepada pilihan kalian. Apakah masih mampu tersenyum ketika nyawa sudah berada di halkum ataukah, sebaliknya? Untuk memilih tidak salah, tetapi pilihlah yang terbaik, yang membawa kepada perjuangan hakiki, yang bisa membawa kita kepada penghormatan terbesar di penghujung titik kehidupan. Moga sama-mama beroleh "husnul khatimah".


Wednesday 1 January 2014

Mimpi


Mimpi, meski mimpiku tidak seindah yang lain, meski jalan ceritaku terlalu biasa dan tidak ada apa-apa yang mampu aku banggakan, namun, aku masih mampu tersenyum kerana sehingga ke saat ini aku masih mampu punyai mimpi. Ya Rahman, tunjukkan padaku bagaimana baru mampuku menyelak selubungku saat mimpi-mimpi ngeri tersebut mula menghantuiku! Beriku kekuatan Ya Rahman!

Aku tahu, aku tidak bisa meminta agar segala-galanya berlaku sepertimana yang aku impikan saban ketika. Namun, pada-Mu jua Ya Rahim, aku memohon, jadikanlah ceritaku umpama tinta-tinta yang indah untuk diselusuri, indah untuk dibaca jua lebih indah untuk diselami. Dengan nama-Mu jua Ya Allah, aku pohon, sematkanlah senyuman pada bibir-bibir insan-insan yang aku kasihi.Jadikan mereka gembira saban ketika Ya Rahman. Janganlah kau uji mereka dengan ujian-ujian yang mampu melumpuhkan segenap kudrat untuk mereka menghadapinya, Ya Allah. Itu satu-satunya mimpi yang aku punya sekarang, Ya Allah. Izinkan aku! untuk terus bermimpi, Ya Allah,

Takut




Terus terang, ketakutan datang menyelubungiku saban ketika. Tidak dapat aku tafsirkan mengapa dan bagaimana kehidupan terus-terusan menakutkan aku. Bahkan, terasa seakan tidak mampu berdiri dalam satu barisan yang sama dengan yang lain. Terasa aku bagai mahu bertapak selangkah demi selangkah ke belakang dan terus berlalu begitu sahaja tanpa sebarang pamitan. Kenapa? Aku juga tidak mengerti. Bahkan, aku sama sekali tidak mampu mengerti!

Semakin menginjak ke usia remaja, semakin banyak yang aku mengerti tentang hidup yang mana memaksa aku menangis mengenang alangkah indahnya alam impian kanak-kanak, tidak perlu untuk aku berfikir hingga ke saat ini, untuk terus menghadapi dunia. Ya Rabbi, aku malu dengan apa yang sebenarnya telah terjadi dalam hidupku. Meski aku tidak pernah menyesal, jauh sekali menyalahkan takdir. Namun, ada kalanya aku terasa untuk terus ghaib dalam pemikiran setiap orang.

Tidak bahagiakah aku dengan kehidupan kini? Demi Allah, aku teramat-amat bahagia, dikelilingi dengan insan-insan yang menyayangiku saban ketika, sehingga sanggup berkorban bahkan dengan segenap jiwa raga. Cuma, aku takut, aku takut andai aku tidak berupaya memberi kebahagiaan yang sama. Ya Rahman, kau kuatkanlah hati aku, ajari aku bagaimana caranya untuk aku terus bertahan, ajari aku bagaimana caranya untuk aku beri kebahagiaan yang sama? Aku buntu, Ya Rahman. Tidak aku punya jawapan bagi setiap persoalan yang seringkali berlegar-legar dalam benakku.

Ya Allah, ampuni aku atas segala dosa-dosaku, kesalahanku pada-Mu jua pada segala kezaliman yang tidak pernah lelah aku perbuat. Ampuni aku Ya Allah :(